Remaja Masjid Al-Muarrafah

Remaja Masjid Al-Muarrafah Kp. Pos Nirwana Estate Rt 03/10 Pakansari Cibinong

Thumbnail Recent Post

Gambar Foto Masjid jami Al Muarrafah

Masjid Jami Al Muarrafah Kp.Pos Cikaret Nirwana Estate Rt.03 RW.10 Pakansari Cibinong Bogor 16915 pengurus DKM Ketua HIA Kafludin Sekretaris Masrih. S.Si , Nasiruddin. AMd Bendahara H. Machmud

Gambar Foto Masjid jami Al Muarrafah

Foto masjid jami Al Muarrafah tampak dari depan yang sampai saat ini masih membutuhkan bantuan dana untuk renovasi masjid terutama untuk pagar depan masjid. untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi 021.8750170 (H.Machmud) atau 0817.901.9102 (Masrih. S.Si) atau 0816.135.4762 (Nasiruddin, AMd)

Gambar Foto Masjid jami Al Muarrafah

Investasikan harta anda untuk tujuan akhirat kelak. Salurkan bantuan anda ke Masjid Jami Al Muarrafah melalui Bank Syariah Mandiri cabang cibinong No. Rekening 043 003 405 3 a/n Nasiruddin dan Masrih qq Masjid Jami Al Muarrafah

Gambar Foto Masjid jami Al Muarrafah

Foto masjid jami Al Muarrafah tampak dari dalam pengimbaran Imam, sampai saat ini Masjid Al Muarrafah masih membutuhkan bantuan dana untuk renovasi masjid terutama untuk pagar depan masjid. untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi 021.8750170 (H.Machmud) atau 0817.901.9102 (Masrih. S.Si) atau 0816.135.4762 (Nasiruddin, AMd)

Gambar Foto Masjid jami Al Muarrafah

Investasikan harta anda untuk tujuan akhirat kelak. Salurkan bantuan anda ke Masjid Jami Al Muarrafah melalui Bank Syariah Mandiri cabang cibinong No. Rekening 043 003 405 3 a/n Nasiruddin dan Masrih qq Masjid Jami Al Muarrafah

Pakai Kerudung-Peci 'Dibikin Rame', Petugas Tol di Bali Diprotes Ormas Hindu

Pakai Kerudung-Peci 'Dibikin Rame', Petugas Tol di Bali Diprotes Ormas Hindu

BADUNG, BALI (voa-islam.com) -  Kebijakan yang awalnya sebagai bentuk toleransi antar umat beragama kini diprotes oleh Aliansi Hindu Bali yang terdiri dari Cakrawahyu, Yayasan Satu Hati Ngrestiti Bali, Yayasan Jaringan Hindu Nusantara dan Pusat Kooordinasi Hindu Nusantara.

Protes itu mereka sampaikan dengan menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor PT Jasa Marga Bali Tol bertujuan mendesak agar imbauan tersebut dicabut.

Dalam aksinya mereka bertemu dengan pihak PT Jasa Marga Bali Tol yang diwakili Hadi Purnama selaku Manager Operasional, serta Manajer PT Lingkarluar Jakarta, Budi Susetyo.

Pada pertemuan itu akhirnya disepakati untuk mencabut kebijakan itu dan meminta untuk meminta maaf secara tertulis melalui media cetak maupun online.

Salah satu tokoh Hindu, I Gusti Ngurah Artha menyambut baik itikad PT Jasa Marga Bali Tol yang mau mencabut kebijakannya dan meminta maaf secara tertulis melalui media kepada seluruh masyarakat Bali.

"Kita harapkan toleransi yang dilakukan PT Jasa Marga Bali Tol tidak dalam bentuk seperti itu yaitu menggunakan busana arab bagi masyarakat Bali," ujar Ngurah Artha, Rabu (16/7/2014).

Hal itu, menurut Ngurah Harta akan menimbulkan permasalahan di Bali karena akan muncul rasa kecurigaan, terutama jika ada hal yang berbau di luar keyakinan di Bali.

"Kita ingin sebagai negara yang menganut kebhinekaan, hal tersebut memang harus tetap dipertahankan," harapnya.

Hal yang sama juga diutarakan Ketua Cakrawahyu, Putu Dana yang menyebutkan polemik tersebut telah usai. "Kami sangat berterimakasih atas niat dari PT Jasa Marga Bali Tol. Kami tidak mau kalau adat dan budaya kami ditekan, karena hal-hal seperti itu sangat menekan kita sebagai orang Bali," jelasnya.

Terkait protes itu, PT Jasa Marga Bali Tol yang diwakili oleh I Gusti Lanang Bagus W selaku Manager Teknik PT Jasa Marga Bali Tol menyatakan tidak ada aturan secara tertulis yang mewajibkan menggunakan kerudung dan peci. Pasalnya, hal itu hanyalah berupa imbauan belaka.

"Itu bukan kebijakan PT Jasa Marga Bali Tol. Ini kebijakan PT Lingkarluar Jakarta. Kalau kami tahu persisnya ada kebijakan tersebut, kami tidak akan membiarkan hal itu jika beresiko mengundang permasalahan," ungkapnya.

Adanya protes ini, pihaknya mengaku akan mengawal hal tersebut agar tidak terulang kembali dan memastikan kebijakan tersebut akan dicabut. Sebagai putra Bali, Gusti Lanang merasa memiliki kewajiban untuk ikut bertanggungjawab dan mengawal hal tersebut.
Protes Mantan Artis Hindu, Arya Wedakarna
Penggunaan Jilbab dan Peci 'dibikin rame' di Bali. Adalah Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III atau biasa dipanggil Arya, mantan artis dan anggota DPD beragama hindu ini menyuarakan penolakannya pada penggunaan jilbab dan peci pada petugas tol laut Bali Mandara.
Anehnya ia mengecam Peci dan Jilbab, padahal Soekarno - sosok yang ia kagumi- menggunakan Peci, hal ini kontradiktif mengingat Arya adalah President  The Sukarno Center Tampaksiring – Bali.
Tindakan Arya yang mantan bintang film dan cover boy yang lazimnnya santun justru menuai kecaman. Mungkinkah ini skenario 'bikin rame' seperti yang dituturkan Jokowi sebelumnya?
Anehnya ia mengecam Peci dan Jilbab, padahal Soekarno menggunakan Peci, hal ini kontradiktif mengingat Arya adalah President  The Sukarno Center Tampaksiring – Bali.
Ia menulis kecamannya pada Facebook sebagai berikut : disini

"Saya kecam kebijakan manajemen Jalan Tol Bali yg menerapkan aturan petugas jalan toll memakai jilbab dan peci selama Ramadhan. Hal ini sudah menjadi kontroversi dan meresahkan. Ini Bali Bung !!! The Island Of A Thousand Temple NOT The Land Of Arab / Qurawa. Kalau tdk sanggup hormati budaya Bali, silahkan keluar pulau ! Sy dukung petisi ganti pejabat kearab2an. Lawan gerakan syariah di Bali ! (Dr.W)"
Kecaman serta protes dari aliansi Hindu Bali terkait kebijakan dari PT Jasa Marga Bali Tol yang mengimbau agar petugas gerbang Tol Bali Mandara mengenakan kerudung dan peci selama Ramadan hingga Idul Fitri, beberapa warga Bali juga menyuarakan aksi protes mereka di media sosial.
Namun penolakan atas himbauan PT Jasa Marga Bali Tol tersebut sudah menjurus ke arah sentimen SARA. Bahkan salah satu warga Bali di jejaring sosial Facebook dengan tegas menyebut kebijakan tersebut sangat meresahkan dengan menegaskan bahwa Bali bukan tanah Arab yang ia samakan dengan “Qurawa”. Tidak hanya itu, warga Bali itu menuntut pejabat kearab-araban yang ada di Bali untuk diganti serta mengecam adanya gerakan syariah di Bali.
Seperti dilaporkan sebelumnya, kebijakan mengenakan kerudung dan peci selama Ramadan hingga Idul Fitri oleh PT Jasa Marga Bali Tol awalnya hanya sebagai bentuk toleransi antar umat beragama dan bentuknya sekedar anjuran bukan kewajiban. Pada Rabu kemarin Aliansi Hindu Bali yang terdiri dari Cakrawahyu, Yayasan Satu Hati Ngrestiti Bali, Yayasan Jaringan Hindu Nusantara dan Pusat Kooordinasi Hindu Nusantara secara resmi melakukan aksi protes di depan Kantor PT Jasa Marga Bali Tol yang bertujuan mendesak agar imbauan tersebut dicabut.
Atas desakan Arya, Jasa Marga Bali pd 16/7 sdh kirim surat ke The Hindu Center Indonesia&cabut kebijakan Peci Kerudung di Jalan Tol Bali sebagaimana foto surat yang ia kicaukan di Twitter.



Siapakah Arya?

Arya memiliki gelar adat Raja Majapahit Bali Abhiseka Ratu Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan XIX Abhiseka Ratu Purnamaning Kapitu, 31 Desember 2009 Di Pura Agung Besakih Oleh Penglingsir Puri Pusat Surya Majapahit Trowulan Jawa Timur dan President World Hindu Youth Organization ( WHYO ), selengkap disini.
Ia juga mantan Model Coverboy Majalah Aneka Jakarta Tahun 1997, Top Model Indonesia Tahun 1997, pada tahun 1997 - 2003 Coverboy Majalah Aneka Yess Jakarta, Pemeran Utama Film Membuka Hati Angga, Pemain Utama Sinetron TV “ Dancing With Colors “ serta mantan penyiar Radio Indika 91,45 FM Jakarta.
Mantan artis yang lazimnya cenderung humanis dan supel ini rupanya tak ditemui Arya yang kini menjadi anggota senator dari Bali. Seperti sikap dukungannya pada PDIP dan Jokowi yang anti Islam menular kepada Arya yang pernah kuliah di STMT Trisakti ini.
Coba saja jika ia tak menggugat topi ala sinterklas daag natalan di Bali maka wajib kita tunjukkan sikap Arya yang anti Islam ini. [adivammar/inilah/voa-islam.com]







Leave a Reply